KEMATIAN yang INDAH

20.04.00 admin 0 Comments





Biarkan aku terbaring dalam lelapku..
Karena jiwa ini telah dirasuki Cinta, Dan
biarkan daku istirahat,
karena bathin ini memiliki segala
kekayaan malam dan siang...

Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan wangi disekeliling ranjang ini,
dan taburi tubuh ini dengan wewangian melati serta mawar..


Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wewangian, dan bacakan Isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini...

Biarlah aku istirahat di ranjang ini, karena kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;
Biarkan sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku...
Terbangkan nada-nada dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku...
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku, Karena makna ghaibNya begitu lembut bagai ranjang kapas, tempat hatiku berbaring...

Hapuslah air matamu, saudaraku..
Dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jemarinya menyambut mahkota fajar pagi... Lihatlah kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjang dengan jarak infinity;
dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku... Ciumlah mataku dengan seulas senyummu..
Biarkan anak-anak merentangkan tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu yang merekah..

Biarkan masa meletakkan tangan lembutnya didahiku dan memberkatiku..
Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku, dan mendengar gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku..... (Khalil Gibran).

klik  NEXT